Jumat, 05 Oktober 2007

melangkahkan kaki

Langkahkan kaki anda saat menatap dunia ini, maka akan ada sebuah tatapan bahagia dari seorang yg bahagia ketika melihat anda baru bisa berjalan. Seperti itulah harapan banyak orang ketika melihat perubahan yg terjadi pada diri seseorang terutama orang-orang terdekat kita. Harapan perubahan tent perubahan yang baik yg dapat membawa kemajuan bagi semua orang.

Dalam waktu dekat akan ada pergantian gubernur di DKI Jakarta, Fauzi akan menggantikan Sutiyoso. Ini merupakan langkah yg di nanti-nanti oleh banyak orang terutama warga Jakarta yang memang banyak mengharapkan perubahan. Sekarang mari kita bertanya, apakah akan berubah setelah Fauzi memerintah? Namun, kita tidak cukup bertanya tp harus ada usaha dan do'a agar kita tidak disebut orang yang hipokrit nantinya.

Sekarang mari kita lihat langkah yg jelas terlihat oleh mata kita semua tentang strategi Sutiyoso. Banyak warga Jakarta yg mengeluhkan pengelolaan sampah dan kemacetan di Jakarta (dan masih banyak lagi sebenarnya yg di keluhkan). Hal ini menjadi titik mati Fauzi dalam masa kampanye kemarin karena Fauzi adalah orang kepercayaan Sutiyoso, dan hal ini mau tidak mau harus ditutupi agar 'rezim Sutiyoso' dapat kembali makmur tahun berikutnya. Semacam simbiosis mutualisme,Fauzi dapat menutup kelemahan dan mendapatkan kekuasaan. Begitu juga Sutiyoso dia akan mendapat makanan yang jauh lebih besar ketimbang apa yang diraih oleh Fauzi.

Dalam layar televisi kita beberapa hari terakhir menjumpai wajah Sutiyoso dalam iklan kemasyarakatan pemerintah Jakarta. Jelas ini adalah sebuah langkah politik, pertama, Sutiyoso ingin meyakinkan bahwa pemerintahannya kemarin banyak membuahkan hasil. kedua, Sutiyoso ingin memperkuat posisi Fauzi dan meyakinkan kepada warga jakarta bahwa orang pilihannya dapat meneruskan 'perjuangannya'. Ketiga, sebagai iklan kampanye pilpres 2009. Yang terakhir ini pantas menjadi sorotan, sejak awal memang ada udang di balik batu kenapa harus Fauzi yang maju sebagai gubernur Jakarta. Fauzi paham betul apa yang menjadi langkah pemerintahan Sutiyoso karena dia bagian dari rezimnya Sutiyoso sebagai wakil gubernur, sehingga Fauzi dibuat berkewajiban menjaga wibawa Sutiyoso.Jelas, karena Sutiyoso menginginkan kursi RI-1. Sutiyoso ingin menjadikan warga Jakarta sebagai konstituen dirinya dan menjadikan modal awal dalam pilpres nanti. Menakjubkan menjadikan warga Jakarta sebagai sebuah pencitraan bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia dalam Pilpres. Namun, hanya sekedar mengingatkan bahwa di Jakarta dalam pemilu 2004 PKS menang dengan membanggakan.




nb:tulisan ini sebagai sebuah awal analisa, belum sempurna dan akan dibahas dalam lain kesempatan. Dan u/ pembahasan demokrasi mengalami gangguan karena komputer t4 penulis melakukan tulisannya terkena virus dan datanya belum dapat diambil.

Senin, 03 September 2007

demokrasi dalam perjalanan menimbulkan sebuah penilaian yg terlalu berlebihan-untuk dikatakan-sebuah ideologi yang harus dimiliki oleh suatu bangsa. Kebebasan adalah suatu yang wajib ada untuk memenuhi nilai demokrasi tersebut. Ada berbagai macam kebebasan, mulai dari yang dibatasi sampai tidak dibatasi, dengan syarat atau tidak.

menilik akar demokrasi akan di bahas selanjutnya......